Selasa, 17 Februari 2015

Curcol Hijrah




Curcol Pengalaman Berhijrah
Dan Segaralah Berhijrah! J

Ada suatu kisah nih dari gadis yang bangkit dari zona jahiiah dalam menjemput hidayah dan akhirnya berhijrah, semoga Allah meridhoi. Cekidooot.!

“Rasanya Ingin, Tapi ah Jaga Komitmen!”
Terkadang ada rasa ingin, kalo melihat teman-teman bergandengan dengan pacarnya. Apalagi kalo pacarnya itu sesuai dengan yang diharapkan. Yah sepert sering main, dapat diandalkan dalam segi apapun, sudah direstui orang tua lagi.  Huh, cw mana yang ga iri sama pasangan yang kaya gitu.
Apalagi aku mantan pacaraners, yang menjadi rekor muri mantan terbanyak dalam 1 geng. Hehehe. Banyak yang ga nyangka sih, mungkin karena perubahan aku sekarang.
Dulu aku niatnya cuman coba-coba aja, gimana sih rasanya pacaran itu. Oooh ternyata gitu ya, menyakitkan dan menyakiti. Hhi. Eh setelah itu, mungkin karena rayuan setan juga kali ya, malah ketagihan coba. Haaa. Ampun deh -_-
            Tapi setalah aku menjankan hubungan yang lumayan lama, dengan cowok yang benar-benar deh cintanya sama aku, sampe klepek-klepek *emangnya ayam, wkwk. Aku banyak nyakitin dia, baik itu sengaja mapun ngga, karena dia itu sabar bingit bin baik binggo *alay. Haa. Yah otomatis dong ga enak, secara dia baik banget eh aku malah nyakitin. Hmpp. Tapi bukan karena itu doang ko J, mau tau?? Kepooo. Hehhee
            Nah setelah itu, aku move on dari dia susaaah banget, meskipun aku lagi deket sama cowok. Bukan pacaran sih, cmn HTS’n, tapi kaya pacaran. Yaah mending terima aja ya waktu dia nembak . hha. Salah aku juga sih, ngomongnya proses ada rasa sama dia. Karena waktu itu mikirnya buat yang serius, bukan main-main.
Tapi  di saat aku ada rasa sama dia, eh dia malah menghilang tanpa jejak, terus sekian lama ga kontekan, dia nanyain lagi di saat aku udah ga ada rasa. Kan jleb banget, iyuuh. Ari kamari kamana wae, disaat direspon, pas udh hilang tuh rasa baru nanyain. Huhuu..
Nah itu waktu awal pendaftaran kuliah, sekarang pas mau kuliahnya.
Lucu banget dh, kenalan sama orang yang berproses berubah menjadi lebih baik lagi.
Tadinya sih cuman bales salam aja di inbox fb, karena kn wajib untuk dijawab, eh tapi malah manjaaang sampai ketemuan, hihi. Terus kelamaan dia juga sama menghilang tanpa jejak, eh terus muncul , minta maaf dan mendekati lagi. Terus kalo nelpon, itu buang bonus aja katanya. Ya  jelas ogah banget sama cowok kaya gitu, emang aku cw apakah,. Huuu ..
            Nah dari situ, aku dapet hidayah dan pastinya hidayah itu dijemput doong. Karena sebenarnya hidayah itu sudah disediakan oleh Allah, tinggal kitanya aja yang ngambil. Ibarat pintu atau jendela yang ditutup, ga akan dapat pantulan matahari. Coba kalo pintu atau jendela itu dibuka, pasti cahayanya masuk ke dalam, nah begitu pun dengan hati.
            Waktu itu sebelum aku masuk kuliah, aku kenalan sama anak kampusnya yang ternyata aktivis organisasi juga aktivis dakwah. Hhee. Dulu sih sering sharing gitu tentang apapun, nah diceritakan lah LDK (Lembaga Dakwah Kampus).
            Tanpa pikir panjang, setelah aktif kuliah, aku daftar tuh sama temen untuk masuk LDK. Terbesit rasa takut juga sih dulu, karena kerudungnya pada panjang dan lebar. Hehee. Karena aku masih awam, ga kenal Jilbab Syar’I, jadi aku cari tahu tuh.
Alhamdulilah aku diberikan cahaya ilmu oleh Allah melalui tausiyah dari berbagai referensi, dan aku jadi berpikir “Ooh jadi mereka itu pakai Jilbab Syar’I toh, yang tercantum dalam QS. An-Nur : 31, Al-Ahzab:59, Al-Ahzab:56.. Silakan dibuka dan dibaca Al-Qur”annya beserta maknanya J
Ø  Khimar = Kerudung
Ø  Jilbab = Pakaian Longgar (Gamis, Potongan Rok)
Ø  Khimar + Jilbab = Hijab (Penghalang dari seluruh tubuh, kecuali telapak tangan dan wajah)



Nah dari situ, cahaya Allah berdatangan dari referensi apa pun. Baik dari Kartun Muslim atau Muslimah di FP mapun gambar di google, dari lagu nasyid juga dari tausiyah-tausiyah juga sih yang paling ngena di hati J. Ini salah satu gambar yang menyadarkan tidak mau pacaran lagi. hehe
.           Dari situ lah mencoba menutup aurat dengan jilbab syar”I, bukan hanya berkerudung saja tapi celana dan baju ketat. Hee. Tapi Ingat, Perubahan itu butuh Proses tapi harus menghasilkan. Aku pun jadi berkomitmen ga mau pacaran sampai halal, toh janji Allah itu pasti ko.  Dan kalo rasa ingin ini menghantui, pasti ini rasa yang semu yang datangnya dari setan untuk mengikuti hawa nafsuku. Ooh tidak bisa! Sekali Komitmen tetap Komitmen doong, hihi. Keep istiqomah J. Karena aku yakin ko dengan janji Allah dalam Firmannnya
“dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita”
(QS. An-Najm)

juga yakin dengan janji Allah dalam firmannya  yang ini
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)(QS.An-Nur:26).

            Alhamdulilah, kalo kita berjalan menuju Allah pasti ada cahaya cahaya yan menyinari. Dari memberanikan untuk berhijab syar’i, meskipun banyak cemoohan yang didapat jalankan saja. Toh hidup di dunia ini untuk meraih ridho Allah kan? untuk meraih syurga-Nya?
            Aturan Allah dan Rosul itu indah kawan, bukan untuk Allah dan Rosul, tapi untuk kita. Hamba dan umat yang dipercaya menjadi khalifah (pemimpin di bumi).
            Jangan takut untuk berhijab, jangan turuti ketidak siapan karena alasan apa pun. Tenang! ada Allah yang selalu menjaga kita.
          Jangan takut pula untuk memutuskan pacar, karena  dengan pacaran kita menabung dosa per detik.

Berhijab syar”I memang tidak menutup kemungkinan akhlaknya biasa saja, karena
“Berhijab adalah mematuhi perintah Allah, dan akhlak adalah kepribadian masing-masing”
            Jadi  jangan hubung-hubungkan antara Jilbab dengan Akhlak, karena itu merupakan kesatuan yang berbeda.
            Dengan Hijab syar’i, kita akan membatasi suatu hal yang buruk, karena malu terhadap penampilan kita. Sehingga lambat laun, akhlak kita yang baragajul insyaAllah terkikis
Kalo memang kita cinta kepada Allah dan Rosul, juga kepada Orang Tua. Maka Hijrahlah!  Di antaranya dengan Berhijab Syar’I dan tidak pacaran..

Jika kita tidak berhijab wahai ukhti, maka orang tua pun terlebih lagi ayah akan terseret ke neraka, bersama dengan aurat yang anaknya umbarkan.
            Tega kah kita terhadap orang tua?

Jika kita belum membahagiakan orang tua di dunia, jangan lah membuat sengsara di akhirauit..!
Karena sesuksesya kita di dunia, tidak akan mampu membalas jasa-jasa orang tua terhadap kita.
            Jadi, kalo kita pengen apat jodoh yang baik kita juga harus baik, malu doong kalo calon suami kita soleh, masa kita baragajul. Iyuuh ga sepadan. Tapi ingat dan ingat, perbaiki diri karena ilahi bukan karena calon suami. Okeee ;)

            Baiklah, sekian curcolnya. Saya dan gadis ini hanya  sharing saja yaa, bukan menggurui. Mari kita raih Ridho Allah dengan berlomba-lomba dalam kebaikan.

Fastabiqul Khairat..!
            Hamasah Pemburu Surga..!!
Semoga Bermanfaat
Jazakilah Khairan Katsir :)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar