Curcol
Pengalaman Berhijrah
Dan
Segaralah Berhijrah! J
Ada
suatu kisah nih dari gadis yang bangkit dari zona jahiiah dalam menjemput
hidayah dan akhirnya berhijrah, semoga Allah meridhoi. Cekidooot.!
“Rasanya Ingin, Tapi ah Jaga
Komitmen!”
Terkadang
ada rasa ingin, kalo melihat teman-teman bergandengan dengan pacarnya. Apalagi
kalo pacarnya itu sesuai dengan yang diharapkan. Yah sepert sering main, dapat
diandalkan dalam segi apapun, sudah direstui orang tua lagi. Huh, cw mana yang ga iri sama pasangan yang
kaya gitu.
Apalagi
aku mantan pacaraners, yang menjadi rekor muri mantan terbanyak dalam 1 geng.
Hehehe. Banyak yang ga nyangka sih, mungkin karena perubahan aku sekarang.
Dulu
aku niatnya cuman coba-coba aja, gimana sih rasanya pacaran itu. Oooh ternyata
gitu ya, menyakitkan dan menyakiti. Hhi. Eh setelah itu, mungkin karena rayuan
setan juga kali ya, malah ketagihan coba. Haaa. Ampun deh -_-
Tapi setalah aku menjankan hubungan
yang lumayan lama, dengan cowok yang benar-benar deh cintanya sama aku, sampe
klepek-klepek *emangnya ayam, wkwk. Aku banyak nyakitin dia, baik itu sengaja
mapun ngga, karena dia itu sabar bingit bin baik binggo *alay. Haa. Yah
otomatis dong ga enak, secara dia baik banget eh aku malah nyakitin. Hmpp. Tapi
bukan karena itu doang ko J, mau tau?? Kepooo. Hehhee
Nah setelah itu, aku move on dari
dia susaaah banget, meskipun aku lagi deket sama cowok. Bukan pacaran sih, cmn
HTS’n, tapi kaya pacaran. Yaah mending terima aja ya waktu dia nembak . hha.
Salah aku juga sih, ngomongnya proses ada rasa sama dia. Karena waktu itu
mikirnya buat yang serius, bukan main-main.
Tapi di saat aku ada rasa sama dia, eh dia malah
menghilang tanpa jejak, terus sekian lama ga kontekan, dia nanyain lagi di saat
aku udah ga ada rasa. Kan jleb banget, iyuuh. Ari kamari kamana wae, disaat
direspon, pas udh hilang tuh rasa baru nanyain. Huhuu..
Nah
itu waktu awal pendaftaran kuliah, sekarang pas mau kuliahnya.
Lucu
banget dh, kenalan sama orang yang berproses berubah menjadi lebih baik lagi.
Tadinya
sih cuman bales salam aja di inbox fb, karena kn wajib untuk dijawab, eh tapi
malah manjaaang sampai ketemuan, hihi. Terus kelamaan dia juga sama menghilang
tanpa jejak, eh terus muncul , minta maaf dan mendekati lagi. Terus kalo
nelpon, itu buang bonus aja katanya. Ya
jelas ogah banget sama cowok kaya gitu, emang aku cw apakah,. Huuu ..
Nah dari situ, aku dapet hidayah dan
pastinya hidayah itu dijemput doong. Karena sebenarnya hidayah itu sudah
disediakan oleh Allah, tinggal kitanya aja yang ngambil. Ibarat pintu atau
jendela yang ditutup, ga akan dapat pantulan matahari. Coba kalo pintu atau
jendela itu dibuka, pasti cahayanya masuk ke dalam, nah begitu pun dengan hati.
Waktu itu sebelum aku masuk kuliah,
aku kenalan sama anak kampusnya yang ternyata aktivis organisasi juga aktivis
dakwah. Hhee. Dulu sih sering sharing gitu tentang apapun, nah diceritakan lah
LDK (Lembaga Dakwah Kampus).
Tanpa pikir panjang, setelah aktif
kuliah, aku daftar tuh sama temen untuk masuk LDK. Terbesit rasa takut juga sih
dulu, karena kerudungnya pada panjang dan lebar. Hehee. Karena aku masih awam,
ga kenal Jilbab Syar’I, jadi aku cari tahu tuh.
Alhamdulilah
aku diberikan cahaya ilmu oleh Allah melalui tausiyah dari berbagai referensi,
dan aku jadi berpikir “Ooh jadi mereka itu pakai Jilbab Syar’I toh, yang
tercantum dalam QS. An-Nur : 31, Al-Ahzab:59, Al-Ahzab:56.. Silakan dibuka dan
dibaca Al-Qur”annya beserta maknanya J
Ø Khimar
= Kerudung
Ø Jilbab
= Pakaian Longgar (Gamis, Potongan Rok)
Ø Khimar
+ Jilbab = Hijab (Penghalang dari seluruh tubuh, kecuali telapak tangan dan
wajah)
.
Dari situ lah mencoba menutup
aurat dengan jilbab syar”I, bukan hanya berkerudung saja tapi celana dan baju
ketat. Hee. Tapi Ingat, Perubahan itu butuh Proses tapi harus menghasilkan. Aku pun jadi berkomitmen ga mau pacaran sampai halal, toh janji
Allah itu pasti ko. Dan kalo rasa ingin
ini menghantui, pasti ini rasa yang semu yang datangnya dari setan untuk
mengikuti hawa nafsuku. Ooh tidak bisa! Sekali Komitmen tetap Komitmen doong,
hihi. Keep istiqomah J. Karena aku yakin ko dengan janji Allah
dalam Firmannnya
“dan bahwasanya Dialah yang
menciptakan berpasang-pasangan
pria dan wanita”
(QS.
An-Najm)
juga
yakin dengan janji Allah dalam firmannya yang ini
“Wanita-wanita yang keji adalah
untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang
keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan
laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang
dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu).
Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)” (QS.An-Nur:26).
Alhamdulilah, kalo kita berjalan menuju Allah pasti
ada cahaya cahaya yan menyinari. Dari memberanikan untuk berhijab syar’i,
meskipun banyak cemoohan yang didapat jalankan saja. Toh hidup di dunia ini
untuk meraih ridho Allah kan? untuk meraih syurga-Nya?
Aturan
Allah dan Rosul itu indah kawan, bukan untuk Allah dan Rosul, tapi untuk kita.
Hamba dan umat yang dipercaya menjadi khalifah (pemimpin di bumi).
Jangan
takut untuk berhijab, jangan turuti ketidak siapan karena alasan apa pun.
Tenang! ada Allah yang selalu menjaga kita.
Jangan
takut pula untuk memutuskan pacar, karena
dengan pacaran kita menabung dosa per detik.
Berhijab syar”I memang
tidak menutup kemungkinan akhlaknya biasa saja, karena
“Berhijab adalah mematuhi perintah Allah, dan akhlak
adalah kepribadian masing-masing”
Jadi jangan hubung-hubungkan antara Jilbab dengan
Akhlak, karena itu merupakan kesatuan yang berbeda.
Dengan
Hijab syar’i, kita akan membatasi suatu hal yang buruk, karena malu terhadap
penampilan kita. Sehingga lambat laun, akhlak kita yang baragajul insyaAllah
terkikis
Kalo memang kita cinta
kepada Allah dan Rosul, juga kepada Orang Tua. Maka Hijrahlah! Di antaranya
dengan Berhijab Syar’I dan tidak pacaran..
Jika kita tidak berhijab wahai ukhti, maka orang tua
pun terlebih lagi ayah akan terseret ke neraka, bersama dengan aurat yang
anaknya umbarkan.
Tega
kah kita terhadap orang tua?
Jika kita belum membahagiakan orang tua di dunia,
jangan lah membuat sengsara di akhirauit..!
Karena sesuksesya kita di dunia, tidak akan mampu
membalas jasa-jasa orang tua terhadap kita.
Jadi,
kalo kita pengen apat jodoh yang baik kita juga harus baik, malu doong kalo calon
suami kita soleh, masa kita baragajul. Iyuuh ga sepadan. Tapi ingat dan ingat, perbaiki diri karena ilahi bukan karena
calon suami. Okeee ;)
Baiklah,
sekian curcolnya. Saya dan gadis ini hanya sharing saja yaa, bukan menggurui. Mari kita
raih Ridho Allah dengan berlomba-lomba dalam kebaikan.
Fastabiqul Khairat..!
Hamasah
Pemburu Surga..!!
Semoga Bermanfaat
Jazakilah Khairan Katsir :)